Wednesday, June 3, 2009

NSA Anonymous Sniffing Techniques

Mengendus lalu lintas data di Internet

disc: artikel ini ngambil dari sini http://www.askapache.com/security/sniffing-on-ethernet-undetected.html. Sebenarnya ini adalah pengakuan dari Mark Klein, seorang teknisi AT&T yang sudah bekerja selama 22 1/2 tahun, pada tanggal 06 April 2006. Terjemahan bebas, kalau teman-teman merasa bahasanya agak aneh, mendingan ke site aslinya aja (sudah saya tulis di atas).

Apa yang aku temui pertama kali:

    Pada 2002, waktu aku masih bekerja di kantor AT&T San Francisco, manajer area berkata padaku untuk bersiap menyambut kedatangan seorang agen National Security Agency (NSA), yang akan meng-interview teknisi setingkat dengan manajement berkaitan dengan pekerjaan khusus. Agen itu datang, aku temui dan mengantarkan dia pada orang yang cocok.

    Januari 2003, aku, bersama dengan yang lain, berkunjung ke kantor pusat AT&T di Folsom Street San Francisco - tepatnya adalah di gedung SBC lantai tiga. Disana aku melihat satu ruangan baru yang sedang dibangun berdekatan dengan ruangan switch 4ESS dimana panggilan telepon publik di sambungkan. Aku pelajari bahwasanya orang yang di-interview NSA untuk sebuah pekerjaan rahasia adalah orang yang bekerja memasang semua peralatan di ruangan ini. Teknisi harian biasa tidak boleh berada di ruangan itu.

    Oktober 2003, perusahaan memindahkan aku ke gedung San Francisco untuk mengawasi ruangan Worldnet Internet, yang memuat banyak routers, rak-rak modem untuk pelanggan layanan dial-in, dan peralatan-peralatan lain. Aku bertanggung jawab pada pemecahan masalah-masalah di jaringan fiber optik dan memasang sirkuit-sirkuti baru.

     Ketika bertugas itu, aku pelajari bahwa kabel fiber optik dari ruangan rahasia menyadap jalur-jalur di Worldnet dengan memecah sebagian sinyal cahaya. Aku lihat ini di dokumen design yang ada padaku, berjudul "Study Group 3, LGX/Splitter Wiring, San Francisco" tertanggal 10 Des. 2002. Aku juga melihat dokumen design tanggal 13 Jan 2004 dan 24 Jan 2003, yang memerintahkan teknisi untuk menyambungkan beberapa sirkuit yang sedang menyala ke rangkaian "splitter", yang membelokkan sinyal cahaya ke ruangan rahasia. Sirkuit yang dimaksud adalah Peering Links, yang menghubungkan Worldnet dengan network lain dan dengan demikian seluruh negeri, seperti halnya seluruh dunia terhubung.

     Salah satu dokumen mempunyai daftar peralatan yang terpasang di ruangan rahasia, dan dalam daftar itu mencakup Narus STA 6400, yaitu "Semantic Traffic Analyzer". Teknologi Narus STA itu digunakan diantaranya oleh agen intelijen pemerintah karena kemampuannya memilah sejumlah besar data untuk mencari target yang diinginkan (to sift through large amounts of data looking for preprogrammed targets). Iklan perusahaan ini membual bahwa teknologi-nya "menangkap data pemakaian seluruh pelanggan ... dan mengubahnya menjadi informasi untuk ditindak-lanjuti (actionable information).... memperlihatkan semua aplikasi internet secara lengkap."

     Pekerjaanku mengharuskanku menyambungkan sirkuit-sirkuit baru ke rangkaian "splitter" dan membuat mereka menyala dan beroperasi. Ketika bekerja terutama di bagian yang sulit dengan East, aku ketahui bahwa rangkaian "splitter" lain yang semacam ini juga terpasang di kota-kota lain, termasuk Seattle, San Jose, Los Angeles dan San Diego.

     Apa Pentingnya dan Kenapa Penting Untuk Menjadikan Fakta-fakta ini Jelas/Terang?
 
     Berdasarkan pengetahuanku mengenai koneksi dan equipment-nya pada masalah ini, tampaknya NSA mempunyai kemampuan melakukan pengamatan dan mengendus/ menghisap data apapun yang melewati Internet - baik itu email, web-surf maupun data lainnya.

    (huuh.... capek nerjemahin...)

     Given the public debate about the constitutionality of the Bush administration’s spying on U.S. citizens without obtaining a FISA warrant, I think it is critical that this information be brought out into the open, and that the American people be told the truth about the extent of the administration’s warrantless surveillance practices, particularly as it relates to the Internet.

    Despite what we are hearing, and considering the public track record of this administration, I simply do not believe their claims that the NSA’s spying program is really limited to foreign communications or is otherwise consistent with the NSA’s charter or with FISA. And unlike the controversy over targeted wiretaps of individuals’ phone calls, this potential spying appears to be applied wholesale to all sorts of Internet communications of countless citizens.

Wednesday, May 27, 2009

8 Alasan Tidak Menonton Indosiar

TV Nasional yang saya Block adalah INDOSIAR. Saya
hanya prihatin membayangkan generasi penerus kita otaknya terisi oleh tayangan tidak bermutu. Sudah
entah berapa bulan saya dan keluarga tidak menonton Indosiar, sampai
lupa kalau ada stasiun TV Indosiar. Alasannya, saya menilai tayangan sinetron-sinetron indosiar menurut saya tidak mendidik.


1. Mengajarkan sifat iri

Sinetron percintaan remaja, selalu ada intriks iri, dengki, dendam,
yang “mengharuskan” pemain mengeluarkan bentakan, kata-kata kasar,
bahkan pukulan… apa ya memang harus begitu? Atau sinetron religi yang
isinya dendam, iri, dengki? setelah itu diberantas oleh kebaikan?? Tapi
liat bagaimana stasiun tv menvisualisasikan iri dengki dendam?


2. “Kurang” Lucu

Di stasiun TV lain pun sebenarnya kurang lebih sama, tetapi saya secara
spesifik ingin membahas cerita cerita cerita legenda di Indosiar yang
merupakan kekayaan budaya nasional telah diubah sedemikian rupa
sehingga menyimpang dari kisah aslinya. Dari pakaiannya saja terkesan
aneh, potongan rambut, setting backgroundnya yang menurut saya “lucu”,
jaman dulu tidak… jaman sekarang nggak cocok.


3. “Kurang” Kreatif

Saya bukan termasuk orang yang anti terhadap kreatifitas. Hanya tolong
bedakan antara kreatif dan idekonyol… Kembali ke Sinetron Indosiar
tadi, sebenarnya mau dibawa kemana penonton… sinetron legenda komedi?
Atau Legenda Horor? atau Fiksi Animasi? atau apa?? Fiksi ilmiah???
wahhh kayanya jauh banget.


5. “Kurang” Pas

Dari dandanan dan setting latarbelakang sih cocoknya legenda komedi. …
Tapi Dari Alur Ceritanya kok “serius sekali” menggarap cerita legenda…
atau animasi terlalu berlebihan yang menggambarkan orang yang bisa
berubah-ubah wujud sewaktu-waktu menjadi makhluk aneh… seperti cerita
animasi kartun…


6. Bahasa Kasar

Coba anda simak adegan perkelahian antara “si baik” dan “si jahat”.
Silakan anda hitung berapakali kata-kata kasar dan umpatan dari para
pemain dalam satu episode. Apakah memang harus begitu?


7. Mengada-ada

Maaf, saya bukannya ingin men-jugde para penonton sinetron Indosiar
dengan cap apapun. Saya juga penyuka Legenda. Dari kecil bapak saya
selalu bercerita tentang berbagai legenda tanah air. Saya hanya ingin
mengkritik cara membuat sinetron… Saya justru ingin “menyelamatkan”
legenda indonesia. Contain cerita yang bagus tapi kalau cara
menvisualisasikan dan menulis skenarionya ga bagus.. ya begini hasilnya…


8. Kurang Mendidik

Ingat ya (sambil mnegacungkan telunjuk saya..!) Indosiar dan Stasiun TV
yang lain, anda sedang memasukkan contain kedalam otak-otak (bahkan
alam bawah sadar) generasi penerus indonesia… apakah kita tega generasi
penerus kita dicekokin dengan sinetron yang penuh kekerasan, iri,
dengki, irrasionalitas???


Atau barangkali disengaja oleh skenario konpirasi yang lebih besar? (baca: konspirasi global?) semoga tidak.


Disadur dari: Hokya.co.cc

Tuesday, May 12, 2009

Microsoft ngiklan anti Apple


Laptop Hunters $1500 Lisa and Jackson get a Sony VAIO

Ini bukan iklan laptop sony vaio... ini iklan katanya yang bikin Microsoft buat menjatuhkan pesaingnya Apple....

Kayak iklan perang harga operator seluler ajah... ternyata orang dagang dimana-mana sama saja, mau di Amerika mau di Indonesia...