Tuesday, April 30, 2013

New York Mining Disaster 1941 (Have You Seen My Wife, Mr. Jones?)


New York Mining Disaster 1941. Semula saya kira lagu ini terinspirasi dari bencana alam, seperti tertulis di judulnya. Tapi rupanya --setelah browsing kesana-kemari, tak ada bencana sehebat yang dilukiskan di lagu itu di New York tahun 1941 lebih-lebih bencana di pertambangan. Ya maklumlah, saya memang bukan sejarahwan.

Penciptanya si Barry dan Robin Gibbs cuma bilang bahwa lagu ini mereka tulis waktu mereka duduk di anak tangga di kantor perusahaan rekaman Polydor Records. Waktu itu sedang mati lampu. Tapi lift bisa jalan. Suara lift berjalan, dan gelapnya keadaan waktu itu membawa imajinasi mereka. Mereka membayangkan bagaimana rasanya jika terperangkap dalam lobang pertambangan yang runtuh.

Tapi memang lagu ini bercerita tentang tanah longsor di pertambangan batu bara, bukan di New York dan bukan di tahun 1941. Entah di mana. Menurut catatan di sampul album 'Tales from Brothers Gibb (1990)' lagu ini bercerita tentang bencana pertambangan batu bara di Aberfan, Wales, Inggris tahun 1966.

Liriknya bercerita tentang seorang pekerja tambang yang terjebak di lobang tambang, mencoba menghubungi isterinya melalui seorang teman yang di lagu ini disebut Mr. Jones. Lagu ini memotret keadaan kejiwaan orang yang terkurung dalam goa atau lobang tambang yang runtuh. Sebesar apa harapan mereka untuk keluar dari perangkap maut itu dan seberapa besar ketakutannya. Chorusnya begini, "Have you seen my wife Mr. Jones? Do you know what it's like on the outside? Don't go talking too loud, you'll cause a landslide, Mr. Jones."

"Anda lihat isteri saya pak Jones? Bagaimana rasanya di luar? Jangan bicara terlalu keras, anda bisa menyebabkan longsor pak Jones." Kata pria itu sambil menunjukkan photo isterinya. Miris sekali rasanya. Dari liriknya saja kita dapat menangkap seberapa besar kecemasan pria yang terperangkap tambang runtuh itu. Antara hidup dan mati.

Saya yakin anda juga bisa lihat situasi kejiwaan orang yang terkurung antara hidup dan mati. Tak bisa melakukan apa-apa, bahkan teriak-pun tak bisa karena bisa menyebabkan tanah longsor. Hanya bergantung pada bantuan orang lain, sepenuhnya.

Mungkin Susno Duadji begitu juga. Terkurung di suatu tempat. Bukan tak bisa keluar menghirup udara segar, tapi memang tak mau keluar. Sebab salah langkah di luar, bisa menyebabkannya tertangkap aparat kejaksaan. Ia bisa tertimpa 'tanah runtuh' karenanya.

Antasari Azhar mungkin juga merasakan hal itu. Kalau dia, memang tak bisa keluar. Terkurung di penjara. Memang sedang melakukan langkah-langkah pembelaan diri. Tapi jika salah strategi bisa menyebabkan nasibnya lebih buruk lagi, entah apa itu.

Keduanya, maksud saya ketiganya --Pak Susno, Pak AA dan pekerja tambang itu, sama mengandalkan bantuan Mr. Jones.

Bee Gee's memang hebat.

(Seperti saya tulis juga di www.kompasiana.com)

No comments: